Produsen Gula Asal UEA Siap Investasi US$2 Miliar


Jakarta - Al Khaleej Sugar Co (AKS), produsen terbesar gula di kawasan Timur Tengah dan lima besar dunia berminat untuk berinvestasi di Indonesia mencapai US$2 miliar.

“AKS akan berinvestasi pabrik gula terintegrasi di Indonesia. Selain memproduksi gula, AKS berencana memproduki bioetanol dan listrik dari biomassa,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (9/11).

Menurut Agus, pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian lain untuk menjajaki peluang investasi tersebut karena terkait investasi energi dan pemenuhan lahan.

“Produsen gula asal Dubai ini akan mengembangkan fabrikasi etanol dari gula. Etanol tersebut diharapkan dapat menjadi sumber bahan bakar alternatif,” terangnya.

Lebih lanjut, upaya ini sejalan dengan tren pengurangan emisi karbon yang membuat sejumlah negara mencari cara untuk mencari sumber energi yang lebih bersih.

Negara-negara seperti Australia, Amerika Serikat dan Filipina sendiri telah mengembangkan etanol dalam jumlah besar sebagai alternatif bahan bakar fosil.

Pemanfaatan etanol dalam energi baru dan terbarukan menjadi satu alternatif untuk pengurangan gas emisi karbon dari sektor transportasi.

Selain sebagai bahan bakar, etanol gula dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap gula rafinasi.

“Dalam konteks ini, impor gula bisa ditekan dan bahkan ke depan berpeluang berkurang sekitar 750.000 ton per tahun,” ujarnya.

AKS sendiri memiliki pabrik gula di Dubai dengan kapasitas 6.000 ton gula per hari.

Selain memiliki pabrik gula di Dubai, AKS juga berinvestasi di Mesir dan Spanyol. Penghasilan AKS per tahun diperkirakan sebesar US$14 miliar.

“Kebutuhan gula nasional sekitar 6,7 juta ton. Terdapat beberapa cara untuk mengurangi impor gula diantaranya dengan menyiapkan lahan perkebunan tebu dan mendorong proses transformasi digital. Kehadiran AKS di Indonesia dapat membantu memenuhi kebutuhan gula nasional," tegasnya.



Berita Populer


ASEANFLAG