Bank Mandiri Melayani Penerbitan Surat Utang Rp100 Triliun di 2020


PT Bank Mandiri (Persero) mencatat portofolio penerbitan obligasi dan MTN dengan menggunakan layanan trustee miliknya hampir mencapai Rp100 triliun per Desember 2020. 

“Di samping itu, total emiten dan nasabah aktif kelolaan layanan trustee Bank Mandiri tercatat sebanyak lebih dari 70 nasabah per akhir tahun lalu,” tutur Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan melalui siaran pers, Senin (8/2).

Ia menambahkan, Bank Mandiri terus mengembangkan layanan kustodian dan trustee perseroan agar mampu menyerap kebutuhan pasar yang semakin tinggi, khususnya di masa pandemi, serta mendukung pengembangan pasar modal Indonesia.

“Tren suku bunga yang rendah saat ini menciptakan momentum yang tepat bagi korporasi untuk mengakses pendanaan dengan biaya yang relatif rendah melalui penerbitan efek. Selain untuk mencukupkan kebutuhan pendanaan, penerbitan efek ini juga dapat digunakan korporasi untuk memperkuat permodalan melalui penerbitan Subordinated Bonds,” urainya.

Menurut dia, langkah ini akan membantu korporasi menyerap risiko pasar ataupun risiko lain akibat pelemahan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, sehingga korporasi akan dapat segera ekspansi saat badai berlalu. 

“Untuk itu, Bank Mandiri siap melayani pihak emiten maupun investor melalui dukungan jasa kustodian dan trustee yang lebih bersaing, baik dari sisi cost, kehandalan layanan maupun keamanan transaksi. Tak hanya itu, kami juga memiliki SDM yang berpengalaman dalam mengelola dan menegosiasikan transaksi kontraktual seperti ini,” tegasnya.

Saat ini, Bank Mandiri sedang melakukan pengembangan core system kustodian yang fully digital dengan mekanisme STP (Straight-through processing) dan rencananya akan berfungsi penuh pada pertengahan 2021. Sistem ini akan memiliki feature Online Custody yang dapat memudahkan nasabah melakukan monitoring maupun settlement atas penyimpanan portofolio mereka. 

“Sejauh ini, inovasi yang kami kembangkan telah mampu mendukung Bank Mandiri dalam menjaring nasabah baru. Buktinya, nasabah custody Bank Mandiri meningkat 60% pada akhir 2020 menjadi 7.850 nasabah atau tumbuh di atas pertumbuhan investor Indonesia yang sebesar 53%, berdasarkan data KSEI. Dari jumlah tersebut, 87% di antaranya adalah nasabah ritel,” urai dia.

Sedangkan asset under custody (AUC) Kustodian Bank Mandiri per Desember 2020 tumbuh melampaui Rp600 triliun, dengan portofolio SUN mencapai 20% dari market. Adapun, kontributor terbesar masih didominasi nasabah institusi seperti dana pensiun, asuransi, bank, yayasan dan korporasi.



Berita Populer


ASEANFLAG

Kategori Berita