BEI Ajak Klub Sepak Bola Go Public


Bursa Efek Indonesia (BEI) mengajak klub sepak bola untuk menjual sebagian saham perusahaan kepada publik melalui mekanisme penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) atau go public.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan, sebagai perusahaan publik manfaat yang didapatkan perusahaan tidak hanya terbatas pada pendanaan segar saat IPO, klub sepak bola yang sudah tercatat dapat menerbitkan sahamnya kembali kepada publik melalui rights issue, sehingga melalui pasar modal klub sepak bola dapat memperoleh pendanaan yang berkelanjutan. Jika memiliki porsi kepemilikan publik lebih dari 40%, klub bola akan mendapat insentif penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) Badan sebesar 3%.

“Ketika perusahaan menjadi perusahaan publik, paparan atas klub sepak bola tersebut tentu akan meningkat karena semakin banyak yang mengekspos seperti analis, media, investor, dan pihak-pihak lain. Hal ini menjadi sarana promosi dan meningkatkan mitra strategis atau sponsorship bagi klub,” katanya di Jakarta, Senin (29/3).

Selain itu klub sepak bola juga dapat memperoleh manfaat lain di antaranya meningkatkan profitabilitas atau efisiensi, dan juga memperkuat tata kelola perusahaan.

”Suporter dapat turut memiliki klub sepak bola favorit mereka, sehingga keterikatan antara para suporter dan klub sepak bola dapat meningkat,” ujarnya.

Setelah PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) perusahaan yang mengelola klub sepakbola Bali United resmi dicatatkan dan diperdagangkan di BEI pada 17 Juni 2019 dan menjadi emiten bola pertama yang melakukan IPO di Asia Tenggara, lanjut Nyoman, sebenarnya ada beberapa klub sepak bola di Indonesia yang telah menunjukkan minat untuk dapat melakukan IPO dan memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk bertransformasi dan bertumbuh.

“Hal tersebut terbukti dengan adanya satu klub sepak bola yang melakukan pendaftaran menjadi perusahaan tercatat ke bursa pada 2020. Namun, kondisi ekonomi dan pasar modal yang dinamis memberikan dampak diperlukannya persiapan yang lebih komprehensif untuk masuk ke pasar modal,” tegasnya.



Berita Populer


ASEANFLAG

Kategori Berita