Bio Farma Akan Produksi 4,7 Juta dosis Vaksin Covid-19


 

Setelah menerima 15 juta dosis bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac pada 12 Januari 2021, PT Bio Farma (Persero) siap mengelolanya menjadi produk jadi sebanyak 4,7 juta dosis yang mulai diproduksi pada pertengahan Januari 2021. 

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, hasil dari proses produksi bahan baku tersebut akan melengkapi pasokan vaksin Covid-19 dalam kemasan produk jadi sebanyak 3 juta dosis yang sudah diterima pada Desember 2020 yang lalu.

“Kolaborasi antara Bio Farma dengan Sinovac, melalui dua mekanisme, yaitu impor dalam bentuk barang jadi/finished product single dose yang diperuntukan front liner di Indonesia, dan impor dalam bentuk bulk/konsentrat vaksin. Dari bulk ini, akan diproses lebih lanjut di Bio Farma di fasilitas fill and finish yang ada di Bio Farma,” ujar Honesti melalui siaran pers, Sabtu (23/1).

Dari jumlah 3 juta dosis vaksin Covid-19, kata Honesti,  sekitar 1,2 juta dosis sudah terdistribusi ke 34 provinsi, dan sisanya sekitar 1,8 juta dosis sudah mulai dilakukan distribusi tahap dua pada pekan ini ke 34 Provinsi. 

Selain dalam bentuk vaksin jadi, Bio Farma akan menerima sebanyak 140 juta dosis bahan baku vaksin, yang akan diterima secara bertahap. Tahap pertama sudah kami terima sebanyak 15 juta dosis pada 12 Januari 2021,

“Sampai dengan Kamis lalu  (21/1), sudah ada 4 juta dosis yang sudah selesai diproduksi. Status produk- produk tersebut, saat ini sedang dalam tahap proses quality control, yang akan dikirimkan ke Badan POM untuk mendapatkan lot release agar dapat didistribusikan, dan diperkirakan sampai dengan bulan Februari 2021 mendatang, akan siap sebanyak 4 juta dosis vaksin,” urainya.

Untuk pendistribusian vaksin, Bio Farma Group sudah memiliki 48 cabang atau warehouse yang ada di seluruh Indonesia. Bio Farma mengoptimalkan teknologi berupa digital solution yang bersifat end-to-end mulai dari pabrik produksi, proses distribusi, dan tujuan akhir atau Fasilitas Kesehatan. Proses pendistribusian tersebut, dimonitor real time di Command Center Holding BUMN Farmasi.

Indonesia membutuhkan vaksin Covid-19 bagi 181,5 juta penduduk atau setara dengan 426 juta dosis. Pasokan vaksin akan diperoleh dari hasil produksi PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNTech dan Sinovac Life Sciences Co., Ltd dan Novovax.



Berita Populer


ASEANFLAG

Kategori Berita