Indonesia Battery Corporation Gandeng CATL dan LG Chem


Menteri Erick Thohir mengatakan, Indonesia Battery Corporation (IBC) menjalin kerja sama dengan CATL dan LG Chem untuk menggarap industri baterai kendaraan listrik terintegrasi dari hulu hingga hilir.

“Di dalam perjanjiannya, Indonesia akan menjadi leading sector untuk baterai kendaraan bermotor dan baterai stabilisator. Dan, kita mendapat porsi minoritas untuk baterai listrik kendaraan roda empat. Ini perjanjiannya sangat win win solution,” tutur Erick dalam jumpa pers yang digelar secara daring, Jumat (26/3).

Selain bermitra dengan CATL dan LG Chem, IBC juga membuka peluang kerja sama bisnis dengan berbagai negara.

“Di pertengahan April besok, saya, bapak Luhut Panjaitan, dan bapak Menteri Perdagangan akan ke Amerika Serikat untuk melihat potensi kerja sama dengan pihak di sana. Kita juga ada rencana mendatangi Jepang yang tidak lain juga ingin bicara hal yang sama. Oleh sebab itu, jangan berpikir karena IBC baru berdiri dan kita ingin memonopoli dengan 1-2 pihak, tetapi kita ingin berpartner dengan banyak pihak tetapi harus terkonsolidasi,” jelasnya.

Ia mengkhawatirkan, jika bisnis tidak terkonsolidasi, maka hilirisasi tidak berjalan dengan baik, sehingga membuat kekayaan domestik hanya digunakan oleh investor asing. Oleh sebab itu, Indonesia ingin menjadi pemain global dengan alih teknologi dan penguasaan pasar.

Adapun, perkiraan total investasi proyek tersebut mencapai US$17 miliar.

Di tempat serupa, Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik, Agus Tjahjana menambahkan, IBC akan memiliki atas 51% di sektor hulu dan penguasaan produk turunan di kisaran 25-40%.

Sementara, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury bilang walaupun IBC hanya memiliki minoritas pada proses hilirisasinya, namun produksi akan dilakukan di Indonesia.

“Jadi, jangan sampai upstream-nya diekspor ke luar dan pada saat kita membutuhkan baterai untuk memproduksi kendaraan listriknya, kita harus impor lagi dari negara lain. Oleh sebab itu, dari awal kita harus memastikan bahwa kita melakukan produksinya di Indonesia,” ucap Pahala.



Berita Populer


ASEANFLAG

Kategori Berita