PP Presisi Bidik Kontrak Baru dari Jasa Tambang Rp1,5 Triliun


PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan perolehan tambahan kontrak baru dari jasa tambang sekitar Rp1,5 triliun.

"Kami menargetkan sedikitnya tambahan 3 kontrak baru hingga akhir tahun ini, yang berasal dari jasa tambang nikel yang berlokasi di Morowali Utara dan Halmahera yang diantaranya merupakan tambang nikel terbesar di Indonesia," kata Direktur Utama PP Presisi, Rully Noviandar dalam keterangannya di Jakarta, Senin (22/6).

Lebih lanjut, masuknya PP Presisi ke jasa tambang merupakan upaya perseroan untuk memanfaatkan resources dan aset secara lebih optimal. Selain itu, bisnis jasa tambang dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi perseroan.

Sebagai bagian dari rencana jangka panjang perseroan, dalam tiga tahun mendatang PP Presisi akan fokus pada pekerjaan jasa tambang, utamanya jasa tambang nikel.

Sementara Direktur Peralatan dan SCM PP Presisi, Wira Zukhral menambahkan karakteristik alat berat yang dibutuhkan untuk pekerjaan jasa tambang nikel sebagian besar telah dimiliki perseroan.

"Tanpa menambah asset baru dalam jumlah besar dan dengan mengoptimalkan asset eksisting, kami dapat meningkatkan perolehan pendapatan perseroan," terangnya.

Dalam kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda serta adanya kekuatiran sektor konstruksi yang muncul belakangan ini, PP Presisi optimistis dapat mencapai target yang telah ditetapkan.

“Optimisme kami didasarkan pada perolehan kontrak baru hingga Mei 2021, sebesar Rp2,2 triliun yang mana 91% berasal dari sektor swasta non-APBN dan 30% dari total tersebut dikontribusikan dari lini bisnis jasa tambang,” ujarnya.



Berita Populer


ASEANFLAG

Kategori Berita