Bank Panin Cetak Laba Bersih Rp3,12 Triliun
PT Bank Pan Indonesia Tbk (PaninBank) sepanjang 2020 mencatatkan laba bersih mencapai Rp3,12 triliun.
Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan di tengah kondisi pandemi tahun 2020, Panin melakukan pengaturan kembali komposisi portofolio aktiva produktif untuk mengantisipasi perlambatan pertumbuhan kredit.
“Peningkatan penanaman dalam Surat Utang Negara (SUN) memberi kesempatan Panin meraih capital gain sehingga membuat perseroan mampu mencetak peningkatan laba bersih (bank only) menjadi Rp3,08 triliun dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp3,07 triliun. Secara konsolidasi, laba bersih bank tercatat sebesar Rp3,12 triliun, dengan laba operasional sebelum pencadangan tumbuh 13,7%, sebesar Rp6,69 triliun,” katanya di Jakarta, Rabu (31/3).
Menurut Herwidayanto, pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan operasional sebesar 77,16% menjadi Rp3,36 triliun.
“Ini sejalan dengan meningkatnya transaksi surat-surat berharga di tengah kecenderungan penurunan suku bunga pasar. Total aset konsolidasi Panin mencapai Rp218,07 triliun, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp211,29 triliun,” paparnya.
Adapun, total kredit mengalami penurunan 14,3% dari Rp129,89 triliun akibat adanya perlambatan pertumbuhan kredit di tengah lesunya perekonomian dan penerapan prinsip kehati-hatian untuk menjaga kualitas portofolio kredit. Terkait posisi likuditas, Bank Panin mengklaim masih terjaga dengan baik terlihat dari adanya peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 8,9%, dan telah mencapai Rp143,03 triliun dengan didorong kenaikan dana murah tabungan dan giro.
Untuk tabungan tumbuh 14,7% dan giro tumbuh sebesar 18,9%, membuat rasio dana murah (CASA) perseroan naik menjadi 39,4%.
Sedangkan rasio likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) berada pada posisi optimum sebesar 83,3%. Pada akhir tahun 2020, rasio NPL terjaga dan membaik menjadi 3,01% dibanding akhir tahun 2019 sebesar 3,02%.