BCR Tunjuk DEWA dan MIU Tingkatkan Produksi Batubara


Jakarta - PT Bhakti Coal Resources (BCR) menunjuk PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dan PT MNC Infrastruktur Utama (MIU) sebagai dua kontraktor baru untuk menambang dan meningkatkan produksi batubara pada Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik BCR.

Sebelum DEWA dan MIU, tiga kontraktor sudah dipekerjakan di bawah IUP milik BCR adalah PT Bara Permata Mining, PT Cipta Bersama Sukses, dan PT Universal Support.

"Penambahan penunjukkan tersebut untuk memenuhi target produksi PT Putra Muba Coal (PMC), PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE), dan PT Arthaco Prima Energi (APE) dari 2,5 juta MT pada 2021 menjadi 8 juta MT pada 2022," kata Sekretaris Perusahaan PT MNC Investama Tbk Santi Paramita dalam siaran pers, Senin (13/12).

BCR memperkirakan hingga akhir 2021 pendapatan BCR  mencapai US$74,8 juta dengan EBITDA US$33 juta.

Pada awal bulan ini, PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dengan MNC Investama (BHIT) untuk mengakuisisi 99,33% saham BCR. Nilai transaksi sebesar US$140 juta ini lebih rendah 23% dari valuasi BSPC dan PMC yang mencapai US$181,9 juta.

BCR memiliki 9 IUP di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, antara lain BSPC dan PMC yang sudah beroperasi, menghasilkan batubara dengan kisaran GAR 2.800 – 3.600 kkal/kg. BSPC memiliki perkiraan total sumber daya 130,7 juta MT, sementara PMC memiliki 76,9 juta MT, dengan perkiraan total cadangan masing-masing sebesar 83,3 juta MT dan 54,8 juta MT.

Selanjutnya, IBPE dan APE akan mulai memproduksi batubara pada 2022. PT Energi Inti Bara Pratama (EIBP), PT Sriwijaya Energi Persada (SEP), PT Titan Prawira Sriwijaya (TPS), PT Primaraya Energi (PE), dan PT Putra Mandiri Coal (PUMCO) akan beroperasi dalam satu atau dua tahun dari sekarang. Tujuh IUP ini memiliki estimasi total sumber daya menjanjikan, lebih dari 1,4 miliar MT.



Berita Populer


ASEANFLAG