BTN fasilitasi milenial Aceh jadi pengembang properti


Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melalui BTN Syariah memfasilitasi generasi milenial di Aceh untuk membuka usaha di sektor properti menjadi pengembang atau developer perumahan.

Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan perseroan melalui BTN Syariah ingin mengambil peran yang lebih besar dan diharapkan bisa menjadi bank syariah terbesar di Aceh.

"Salah satu  upaya yang dilakukan yakni mendorong generasi milenial Aceh menjadi developer atau pengusaha properti," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.

Nixon menambahkan, sebagai bank yang fokus pembiayaan perumahan BTN sangat berkepentingan terhadap pasokan kebutuhan rumah yang dihasilkan oleh para developer.

"Untuk itu, BTN melalui BTN Syariah agar menjadi yang terbesar di Aceh mengajak para milenial di Aceh menjadi developer," kata Nixon.

Menurut Nixon, sektor properti di Indonesia menjadi peluang bisnis yang potensial digeluti oleh generasi milenial, mengingat kebutuhan perumahan yang masih sangat tinggi.

Nixon mengungkapkan bahwa saat ini backlog perumahan di Indonesia mencapai 12,71 juta unit, dimana 47 persen diantaranya didominasi generasi milenial (5,8 juta orang) yang belum memiliki hunian.

Selain itu, setiap tahunnya ada sekitar  800 ribu hingga 1,2 juta pernikahan baru yang membutuhkan hunian. Jumlah tersebut belum termasuk data, bahwa 38,3 persen masyarakat di Indonesia saat ini masih menempati hunian yang tidak layak.

"Banyaknya rumah tangga di Indonesia yang belum memiliki rumah merupakan indikasi bahwa sektor perumahan berpotensi terus tumbuh secara berkelanjutan," ungkapnya.

Ditambahkan, dengan fakta hampir 90 persen generasi milenial di Indonesia memiliki penghasilan kurang dari Rp10 juta per bulan, maka segmentasi rumah yang bisa disediakan para developer-developer milenial yang baru merintis bisnisnya berkisar Rp200-400 juta.

Untuk mengoptimalkan potensi ini, pada 2015 Bank BTN membentuk Housing Finance Center (HFC) sebagai pusat learning, advisory dan research di bidang perumahan. Melalui programnya, HFC berupaya mencetak pengusaha baru di bidang properti guna mendukung pasokan perumahan.

"Sektor perumahan memiliki kontribusi signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, menggunakan banyak produk lokal dan melibatkan banyak pihak sehingga diharapkan mampu mempercepat menumbuhkan ekonomi nasional," kata Nixon.

Selain padat modal dan padat karya, sektor perumahan juga menjadi satu-satunya sektor yang serapan kandungan lokalnya bisa mencapai 90 persen, sehingga berkontribusi besar terhadap penerimaan negara.

"Hampir seluruh bahan baku maupun pembiayaan yang dibutuhkan membangun perumahan merupakan sumber daya domestik. Karena itu, pengembangannya akan meningkatkan konsumsi domestik sekaligus mengendalikan inflasi di daerah," ujarnya.

Sementara itu Rektor Universitas Syiah Kuala Marwan mengapresiasi program Developer Milenial BTN.

"Pelatihan ini merupakan kegiatan yang positif dalam menggerakan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiwa agar bisa berkontribusi untuk perekonomian ke depan," kata Marwan.

Marwan menambahkan BTN melalui BTN Syariah di Aceh telah menjalin kerjasama yang erat dengan Universitas Syiah Kuala termasuk penyaluran Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) hingga memberikan kesempatan para alumni Universitas Syiah Kuala berkarir di BTN secara nasional.



Berita Populer


ASEANFLAG