BUMA Raih Kontrak BMA Senilai US$60 Juta


Jakarta - Entitas usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (BUMA), PT Bukit Makmur Mandiri Utama melalui anak perusahaannya di Australia, BUMA Australia Pty Ltd meraih kontrak baru dari BHP dan Mitsubishi Alliance (BMA) untuk menyediakan jasa pertambangan di tambang Saraji, sebuah tambang batu bara metalurgi (metallurgical coal) yang berlokasi di Bowen Basin, Queensland tengah, Australia.

Kontrak dari BMA senilai AUD60 juta atau setara Rp598,7 miliar berlaku untuk jangka waktu kontrak lebih dari 18 bulan dengan rata-rata produksi tahunan yang diperkirakan sekitar 7 mbcm p.a. BUMA Australia akan menambang lokasi penambangan baru (pit) yang akan dibuka di Tambang Saraji oleh BMA.

“Kami sangat berbahagia memperluas kemitraan dengan BMA dan telah terpilih untuk kontrak baru ini untuk menyediakan layanan pertambangan di tambang Saraji. Sebagai perusahaan, kami memprioritaskan kepentingan pelanggan yang diyakini menjadi dasar hubungan jangka panjang kami dengan mitra-mitra terkemuka," kata Presiden Direktur DOID Ronald Sutardja, melalui siaran pers, Senin (17/4).

Pada 2022, DOID memperluas diversifikasi portofolio melalui ekspansi kegiatan operasional penambangan batu bara metalurgi (metallurgical coal), yang menyumbang 13% dari pendapatan perseroan, dan 87% sisanya berasal dari operasi penambangan batu bara berjenis termal (thermal coal).

Ke depannya, ia berharap akan terus berdedikasi untuk lebih meningkatkan diversifikasi bisnis dengan berfokus pada peningkatan kegiatan rehabilitasi lokasi tambang dan pengembangan proyek infrastruktur di Indonesia.

Selain itu, DOID juga berkomitmen untuk mengurangi ketergantungannya pada thermal coal sehingga pendapatan grup (group revenue) dari thermal coal menjadi kurang dari 50% pada tahun 2028.

CEO BUMA Australia Colin Gilligan mengapresiasi keberhasilan mendapatkan kontrak baru untuk tambang Saraji ini.

"Penghargaan kontrak ini menegaskan kepercayaan pelanggan yang berkelanjutan terhadap profesionalisme kami dan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis mereka," tegas Colin.

 



Berita Populer


ASEANFLAG