Dharma Satya Nusantara Targetkan Produksi CPO Tumbuh 10%
PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) memproyeksikan produksi CPO sepanjang tahun ini meningkat sekitar 10% ditopang oleh berakhirnya El Nino dan semakin meluasnya kebun yang memasuki usia prima.
Laporan tahunan DSNG 2020 yang dipublikasi Rabu (17/3), DSNG juga akan menyelesaikan pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) 11 dan PKS 12 yang mulai beroperasi pada kuartal IV 2021, sehingga turut menambah produksi CPO.
PKS 11 memiliki kapasitas olah 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam dengan investasi sebesar Rp234,5 miliar yang berasal dari internal perusahaan. Proyek pembangunan PKS 11 tersebut dimulai pada November 2019.
Sedangkan, PKS 12 memiliki kapasitas olah 45 ton TBS per jam dengan investasi sebesar Rp198,3 miliar, yang bersumber pendanaan berasal dari pinjaman bank. Proyek pembangunan PKS tersebut dimulai pada Oktober 2019.
Pada 2020, DSNG menargetkan produksi CPO sebesar 650 ribu ton. Realisasi produksi CPO masih di bawah dari target tersebut atau mencapai 637 ribu ton, sebagai akibat dari dampak lanjutan El-Nino pada 2019 yang mempengaruhi produksi tandan buah segar, khususnya pada kebun DSNG di Kalimantan Timur.
Sementara, GAPKI memperkirakan produksi CPO Indonesia tahun ini mencapai 49 juta ton dan PKO sebesar 4,65 juta ton atau tumbuh dari tahun lalu. GAPKI juga memperkirakan harga CPO pada tahun ini berkisar US$850 hingga US$900 per ton.
Dari sisi pendapatan dan profitabilitas, DSNG memperkirakan kenaikan pendapatan 4,5% dan margin laba setelah pajak selama tahun ini relatif sama dengan tahun 2020, yang terutama didorong oleh peningkatan volume penjualan CPO akibat naiknya produksi.
DSNG juga menargetkan aset sebesar tahun ini sebesar Rp14,5 triliun, naik dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 12,4 triliun, terutama disebabkan oleh meningkatnya aset tetap akibat selesainya pembangunan PKS 11 dan PKS 12.