Semen Indonesia Anggarkan Rp1,5 Triliun Garap Solar Panel


Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mencanangkan belanja modal untuk pengembangan solar panel sebesar Rp1,5 triliun.

“Ini sudah terdapat programnya untuk dapat mendukung thermal substitution rate (TSR) di setiap pabrik mulai tahun ini sampai 3-4 thaun ke depan,” ucap Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Adriano Hosny Panangian pada Senin (19/9).

Perseroan menargetkan inisiatif solar panel sebesar 580 MW sampai dengan 2030. Pada tahun ini sudah dimulai, namun kapasitasnya belum besar, kata Andriano melanjutkan.

“Akan kita eskalasi di tahun depan. Untuk partnernya kita open, tidak spesifik perusahaan tertentu, dan sekarang sedang proses sekitar 10 MW di beberapa pabrik kita dan kita undang beberapa pihak yang bisa memberikan terms yang paling baik untuk kita,” urainya.

Terkait dengan biomassa, menurut Andriano salah satu cara untuk meningkatkan TSR. Untuk pabrik di Cilacap, TSR sudah mencapai 15%. 

“Hal inilah yang akan kita replikasi ke seluruh pabrik kita yang lain. Contohnya pabrik di Tonasa lebih banyak menggunakan biomassa dan TSR sudah ke level 8%, tetapi untuk konsolidasian saat ini masih di sekitaran 6%,” tambahnya.

Untuk dapat meningkatkan TSR, ia mengakui Semen Indonesia harus melakukan modifikasi untuk menyesuaikan consistency value dari substance yang digunakan. Oleh sebab itu, terkait TSR terdapat beberapa substance.

“Ada namanya alternative fuel, seperti cangkang, sekap padi, ada juga yang namanya refused derived fuel yang kebanyakan dari industrial waste, dimana kita harus melakukan proses terlebih dahulu sebelum kita jadikan bahan bakar di kiln kita. Ini semua sedang kita usahakan untuk dapat dinaikkan dengan target 20% pada 2030,” tegasnya.



Berita Populer


ASEANFLAG