Akhir 2020, KAI Menanggung Kerugian Rp1,691 Triliun


PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) mencatat rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang 2020 sebesar Rp1,691 triliun. Padahal, tahun sebelumnya berhasil mencetak laba sekitar Rp2,023 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan pada Selasa (30/3), penyebab utama  rugi tahun berjalan tersebut adalah rendahnya capaian pendapatan usaha perseroan sekitar 31,14% dari Rp26,251 triliun menjadi Rp18,074 triliun.

Selain itu, KAI harus menanggung selisih kurs sebesar Rp13,389 miliar atau lebih tinggi 1.874% dari tahun sebelumnya hanya Rp678 juta, kerugian lain-lain mencapai Rp600,895 miliar dari tahun sebelumnya meraih keuntungan lain-lain sekitar Rp29,100 miliar.

Kendati demikian, KAI berhasil menekan laju beban pokok pendapatan sepanjang tahun lalu sekitar 14,12% dari Rp19,691 triliun menjadi Rp16,910 triliun.

KAI juga mampu meningkatkan jumlah aset sepanjang tahun lalu sekitar 18,48% menjadi Rp53,207 triliun dari tahun sebelumnya tercatat Rp44,905 triliun. Rinciannya adalah liabilitas berjumlah Rp36,167 triliun dan ekuitas Rp17,039 triliun.

Adapun, posisi kas dan setara kas akhir tahun mencapai Rp6,609 triliun atau lebih tinggi dua kali lipat dari tahun sebelumnya Rp3,866 triliun.



Berita Populer


ASEANFLAG