Laba Chandra Asri Melonjak 195% YoY di 2021


Jakarta - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menorehkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan di sepanjang 2021 sekitar 195% menjadi US$152 juta dibandingkan tahun sebelumnya hanya US$51 juta.

Menurut Direktur TPIA Suryandi, capaian peningkatan laba bersih ini ditopang oleh menguatnya pendapatan sekitar 43% menjadi US$2,580 miliar dari US$1,806 miliar serta ebitda juga melonjak sekitar 91% menjadi US$356,2 juta dari US$186,7 juta.

Peningkatan pendapatan bersih disokong oleh harga jual rata-rata yang lebih tinggi di semua pihak. Sementara, penguatan ebitda disokong adanya peningkatan spread dan realisasi strategi ketahanan keuangan perseroan.

Marjin ebitda meningkat menjadi 13,8% dari 10,3%, yang mencerminkan marjin yang lebih baik dan lebih sehat.

“Tahun 2021 merupakan tahun yang penting bagi Chandra Asri. Kami sangat senang mengumumkan kinerja yang solid dalam lingkungan yang dinamis dimana kami berhasil mempertahankan kelangsungan usaha, mencapai keunggulan operasional, serta ketahanan finansial yang berkelanjutan,” ucap Suryandi melalui siaran pers, Selasa (15/3).

Perseroan juga berhasil mempertahankan likuiditas yang kuat sebesar US$2,5 miliar, yang terdiri dari US$2 miliar dalam bentuk kas dan setara kas, US$2257 juta fasilitas commited revolving credit yang tersedia, serta US$264,6 juta dalam surat berharga.

“Pada akhir 2021, kami membukukan rasio utang bersih terhadap ebitda sebesar minus 2,6 kali atau posisi kas bersih,” tegasnya.

Namun, beban pokok pendapatan meningkat menjadi US$2,235 miliar dari US$1,641 miliar karena harga bahan baku yang lebih tinggi dengan naptha naik menjadi US$659 per ton dari rata-rata US$414 per ton pada 2020 yang dilatarbelakangi oleh Brent yang lebih tinggi dari minyak mentah.

Sedangkan, belanja modal sudah terealisasi besar US$80,9 juta atau lebih rendah sekitar 28,9% dari tahun sebelumnya US$113,9 juta.



Berita Populer


ASEANFLAG