Lewat Ibiza, Balai Diklat Kemenperin Berdayakan Startup di Yogyakarta


 

WhatsApp Image 2023-06-23 at 11.03.11
 

Jakarta – Balai Diklat Industri dalam naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memiliki program pembinaan startup bernama Inkubator Bisnis sebagai salah satu bentuk pembinaan SDM industri.

“Pembinaan sumber daya manusia industri mencakup pembinaan wirausaha industri dengan tujuan menciptakan wirausaha yang berkarakter dan bermental kewirausahaan serta berkompetensi di bidang usahanya,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan pada akhir pekan.

Salah satu Balai Diklat Industri Kemenperin, BDI Yogyakarta, turut memiliki program inkubator bisnis yang dinamakan Ibiza (Inkubator Bisnis Pazti Bisa). Program tersebut mendukung usaha baru khusus di bidang industri plastik, kerajinan kulit, dan produk kulit.

“Usaha yang terpilih atau yang kerap disebut tenant akan mendapatkan layanan inkubasi yaitu pengembangan produk, pengembangan pasar, dan Start Up Graduate Program,” paparnya.

Dalam mengembangkan produk, para tenant mendapatkan bimbingan terkait product development hingga product simulation, dengan evaluasi capaian mingguan, bulanan, dan evaluasi akhir.

Selanjutnya, melalui pengembangan pasar, tenant juga mempelajari cara untuk memasarkan produk yang telah dibuat. Tenant akan mendapatkan konsultasi bisnis hingga business matching.

Setelah tenant lulus dari program inkubator, tenant tidak dilepas begitu saja. Ibiza BDI Yogyakarta memiliki Start Up Graduate Program untuk memantau perkembangangan pasca program inkubasi, serta memberikan pendampingan dengan intensitas yang lebih rendah.

Selain program inkubator bisnis, BDI Yogyakarta juga menyelenggarakan pelatihan Diklat 3 in 1 secara rutin. Dalam Diklat 3 in 1, peserta mendapatkan 3 manfaat sekaligus dalam 1 diklat, yakni pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja. Pelatihan dilakukan dengan menggunakan kurikulum dan modul yang mengacu pada kebutuhan industri agar terbentuk link and match antara lembaga pelatihan dengan perusahaan industri untuk menghasilkan lulusan pelatihan yang kompeten dan siap kerja.

Indonesia berada di posisi ke-5 negara dengan jumlah perusahaan rintisan atau startup terbanyak di dunia pada tahun 2022 dengan 2.346 startup, berdasarkan laporan dari Startup Ranking. Amerika Serikat, India, Britania Raya, dan Kanada menempati posisi empat besar.



Berita Populer


ASEANFLAG