Pertamina Anggarkan Investasi US$10,7 Miliar 2021
PT Pertamina (Persero) berencana menganggarkan investasi di sektor energi mencapai US$10,7 miliar sepanjang tahun ini.
“Pada tahun ini, kita mengalokasikan US$10,7 miliar untuk melakukan investasi di sektor energi,” kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dalam acara Outlook Energi 2021, Kamis (4/2).
Menurut dia, angka tersebut meningkat drastis dari tahun ke tahun. Hal ini sejalan dengan komitmen Pertamina yang terwujud dari anggaran investasi.
“Anggaran investasi ini kita alokasikan, baik untuk memperkuat bisnis yang sudah berjalan maupun mengembangkan bisnis energi baru dan terbarukan dan konservasi energi,” tambahnya.
Ia menambahkan, ada delapan program yang dilakukan Pertamina mendukung energi baru dan terbarukan. Rinciannya adalah green refinery, bio energy, geothermal, green hydrogen, baterai kendaraan listrik, gasifikasi, energi baru dan terbarukan lainnya, serta circular carbon economy.
“Untuk green refinery, kilang yang berada di Dumai dan Plaju akan dikonversi menjadi green refinery seperti bio diesel, bio gasoline, dan bio avtur,” ucapnya.
Menyoal geothermal, ia bilang saat ini pemanfaatannya baru sekitar 7%. Rencananya, aset-aset BUMN yang berkaitan dengan geothermal akan dikonsolidasikan agar menghasilkan produk yang optimal.
“Sedangkan energi baru dan terbarukan lainnya sudah dilakukan Pertamina dengan cara membangun pembangkit listrik dari limbah sawit dan bio mass. Mulai tahun lalu, kita sudah melakukan pemasangan solar EV di kilang Cilacap, dan akan dibangun di Balongan,” paparnya.