Kuartal1, Penjualan Sampoerna Agro Tembus Rp1,3 Triliun


PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menorehkan pertumbuhan penjualan di sepanjang kuartal I 2021 sekitar 47% atau menjadi Rp1,33 triliun dibandingkan periode serupa tahun lalu Rp903,88 miliar. 

“Lonjakan tersebut sebagian besar dipicu minyak sawit yang menyumbang 83% dari total penjualan dalam periode tersebut,” CEO SGRO, Budi Halim pada Jumat (23/4).

Total volume penjualan minyak sawit perseroan mencapai 114.828 ton atau meningkat sebesar 37% per akhir Maret ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Harga jual rata-rata minyak sawit, yaitu Rp9.587 per kg atau lebih tinggi 5% dibanding kuartal I 2020. 

Dengan demikian, nilai penjualan minyak sawit menutup tiga bulan pertama tahun ini meningkat sebesar 44% atau mencapai Rp1,10 triliun dibandingkan tahun sebelumnya periode serupa Rp765,75 miliar.

”Lonjakan nilai penjualan di kuartal I ini memungkinkan perseroan untuk membukukan margin usaha yang jauh lebih tinggi. Margin laba kotor dan margin ebitda dalam periode tersebut merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, masing-masing 35,8% dan 33,7%, atau secara signifikan lebih tinggi dari rata-rata 5 tahunnya yang sebesar 23,1%, dan 24%,” urainya.

Total produksi tandan buah segar (TBS) perseroan mencapai 495.573 ton, atau naik 35%. Raihan tersebut merupakan produksi triwulan pertama tertinggi sepanjang sejarah Sampoerna Agro. 

Lonjakan terbesar terjadi di regional Sumatera Selatan yang mencatat peningkatan produksi TBS sebesar 54% mencapai 320.591 ton, sedangkan Kalimantan naik 10% menjadi 174.982 ton. Pada saat yang sama, jumlah panen pada kebun inti perseroan berkontribusi sebesar 62% dari total produksi TBS pada periode tersebut, naik 30% mencapai 309.010 ton.

Pada akhir 2020, luas lahan tertanam sawit mencapai 135.088 hektar yang terdiri dari lahan sawit menghasilkan sekitar 126.498 hektar dan belum menghasilkan 8.591 hektar.



Berita Populer


ASEANFLAG