Industri Reksadana Diprediksi Tumbuh 10%


Presiden Direktur Syailendra Capital Fajar R Hidayat memprediksi tahun ini pertumbuhan industri reksadana akan kembali mulai normal dengan pertumbuhan berada di kisaran 5-10%.

"Jenis reksadana yang berpotensi tumbuh paling optimal adalah reksadana saham, reksadana indeks, reksadana pendapatan tetap, lalu reksadana pasar uang," katanya di Jakarta, Rabu (14/4).

Lebih lanjut, Syailendra Capital menyiapkan beberapa produk baru reksadana berbasis ritel di tahun ini untuk meraih peluang pertumbuhan investor ritel yang cukup pesat belakangan ini.

Untuk reksadana indeks, perseroan juga menyiapkan beberapa produk RD index.

"Saat ini pasar reksadana indeks masih punya ruang yang sangat besar untuk terus tumbuh. Reksadana indeks menawarkan transparansi yang akan memudahkan investor," ujarnya.

Dengan berbagai produk reksadana baru yang sudah disiapkan ini, Fajar optimistis Syailendra bisa mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 5-10% dibandingkan tahun lalu.

Untuk menopang target tersebut, perseroan juga terus memperluas jaringan distribusi terdiri dari direct channel yakni Syailendra Retail and Institutional Sales Representative dan di semester II pembelian secara online melalui aplikasi syailendra juga bisa dilakukan.

Ada juga indirect channel melalui bank, sekuritas, financial technologi dan market place seperti Tokopedia.

Tercatat per akhir Februari 2021, dana kelolaan Syailendra tumbuh 4,35% menjadi Rp 24,45 triliun. Jumlah tersebut tidak termasuk Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD), yang merupakan urutan ke 9 di industri aset manajemen Indonesia.

Jika termasuk semua jenis reksa dana, total dana kelolaan Syailendra mencapai Rp26,14 triliun. Saat ini perseroan menguasai 4,15% pangsa pasar dari seluruh dana kelolaan industri manajer investasi

 



Berita Populer


ASEANFLAG