Listing, Saham Amman Mineral Beri Gain 1,18%


Jakarta - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) pada listing perdananya, Jumat (7/7) dibuka naik 1,18% menjadi Rp1.715 per saham dari harga penawaran Rp1.695 per lembar saham.

Untuk harga saham tertinggi tercatat pada level Rp1.750 per saham dan terendah Rp1.700 per saham.

Direktur Utama AMMN Alexander Ramlie menjelaskan dalam aksi korporasi ini perseroan menerbitkan sebanyak 6,32 miliar saham biasa atau setara 8,8% saham ke publik, dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

"Kami meyakini prospek usaha pertambangan tembaga akan mengalami tren positif, karena meningkatnya permintaan tembaga di dunia seiring pertumbuhan sektor industri, energi terbarukan, serta kendaraan listrik. Perseroan melihat dinamika pasar tersebut sebagai peluang untuk memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu produsen tembaga terbesar di dunia,” katanya di Jakarta, Jumat (7/7).

Menurut Wood Mackenzie, tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia dan memiliki cadangan setara tembaga terbesar kelima di dunia apabila dikombinasikan dengan proyek eksplorasi Elang.

Data cadangan bijih AMMN untuk tambang Batu Hijau dan proyek eksplorasi Elang per 31 Desember 2022 sesuai JORC Code 2012 (Australasian Joint Ore Reserves Committee) adalah sebesar 17,12 miliar pon tembaga dan 23,2 juta ons emas.

Melalui anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kini tengah melakukan penambangan fase 7 dan pengembangan fase 8 yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang Batu Hijau hingga 2030.

Perseroan juga akan mempersiapkan proyek eksplorasi Elang untuk memulai operasional penambangan di tahun 2031 hingga 2046.

Adapun dalam pelaksanaan IPO tersebut perseroan meraih dana segar mencapai Rp10,73 triliun, yang merupakan penawaran umum perdana saham terbesar di Indonesia tahun 2023 hingga saat ini.

Perolehan dana IPO ini akan dialokasikan untuk sejumlah proyek ekspansi diantaranya senilai Rp1,79 triliun akan digunakan sebagai penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek smelter dan pemurnian logam mulia di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kemudian sebesar Rp3,05 triliun akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dan sisanya akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT untuk membiayai pengeluaran modal proyek ekspansi pabrik konsentrator dan proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap di KSB, Provinsi NTB.

Sejumlah sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi efek IPO AMMN yakni PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas.

 



Berita Populer


ASEANFLAG