Pacu Daya Saing, Pemerintah Dorong Produksi Batik Ramah Lingkungan


WhatsApp Image 2023-06-22 at 14.04.56
 

 

Jakarta – Pacu daya saing industri batik nasional, Pemerintah dorong proses produksi batik ramah lingkungan.

“Kami mendorong proses pembuatan batik yang ramah lingkungan. Tujuannya untuk menciptakan efisiensi pemakaian bahan baku, energi, dan hemat air, sehingga limbah yang dihasilkan lebih sedikit, sesuai dengan implementasi prinsip industri hijau untuk mendukung konsep ekonomi secara berkelanjutan,” kata Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Tirta Wisnu Permana, Kamis (22/6).

Menurut dia,industri batik memiliki peran penting dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional. Ini tercemin dari capaian nilai ekspor batik Indonesia yang menembus US$49,63 juta pada tahun 2021, naik signfikan jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$39,76 juta.

“Sejak UNESCO memberikan pengakuan Batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2009, industri batik Indonesia mengalami pertumbuhan positif,” paparnya.

Lebih lanjut, potensi industri batik nasional terlihat dari jumlahnya yang melebihi dari 47.000 unit usaha, yang tersebar di 101 sentra berbagai wilayah Indonesia.

“Sektor ini tergolong padat karya, karena telah menyerap tenaga kerja hingga 200.000 orang. Jadi, industri batik merupakan sektor padat karya berorientasi ekspor,” ujarnya.

BBSPJIKB Yogyakarta sebagai salah satu instansi pemerintah telah memiliki Lembaga Sertifikasi Industri Hijau. Dalam menyelenggarakan kegiatan Sertifikasi Industri Hijau dan menerbitkan Sertifikat Industri Hijau, LSIH BBSPJIKB mengacu pada Standar Industri Hijau (SIH).

“SIH adalah standar industri yang terkait dengan efisiensi bahan baku, bahan penolong, energi, proses produksi, produk, manajemen perusahaan, pengelolaan limbah atau aspek lain yang ditetapkan dan disusun secara konsensus oleh semua pihak terkait yang bertujuan untuk mewujudkan industri hijau,” tuturnya.

Dalam rangka mendorong penerapan konsep produksi bersih di industri batik nasional, BBSPJIKB Yogyakarta telah mejalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti UNIDO (tahun 2020) dalam program Resource Efficiency and Cleaner Production (RECP) untuk lima sentra batik yang mewakili masing-masing kabupaten kota di Yogyakarta.

Sebelumnya, BBSPJIKB Yogyakarta telah menjalin kemitraan dengan GTZ - Uni-Eropa (2008-2011) dalam program Clean Batik Initiative yang menjalankan program produksi bersih untuk sentra batik di Indonesia. Misalnya di wilayah Solo, Sragen, Pekalongan, Cirebon, dan Banyumas.

Salah satu industri batik nasional yang telah mendapatkan Sertifikat Industri Hijau adalah Paradise Batik, berlokasi di Bantul, Yogyakarta. Produsen batik ini meraih penganugerahan Sertifikat Industri Hijau pada tahun 2021 (SIH 13134:2019), menjadi sektor IKM pertama di Indonesia yang meraih penghargaan tersebut.



Berita Populer


ASEANFLAG