Paruh Pertama, Laba Bersih MNC Energy Kian Kokoh


Jakarta - PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) mencatat lonjakan laba bersih sekitar 735,49% menjadi US$32,19 juta juta paruh pertama tahun ini dari periode serupa tahun lalu hanya US$3,85 juta.

Meningkatnya laba bersih tersebut dipacu oleh tingginya capaian pendapatan usaha sekitar 254,36% menjadi US$84,50 juta dari US$23,85 juta.

“Capaian ini ditopang oleh permintaan tinggi untuk sumber daya energi seperti batubara sebagai akibat dari negara-negara yang bergantung pada minyak dan gas berebut untuk mencari alternatif setelah mengalami kesulitan dalam mengamankan pasokan,” demikian siaran pers IATA, Kamis (8/9).

Selain itu, keuntungan yang dibukukan perseroan berasal dari anak usaha BCR yaitu PT Putra Muba Coal (PMC) dan PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), yang masing-masing menargetkan produksi sebanyak 4,5 juta MT dan 1,8 juta MT untuk tahun ini, meningkat dari 2 juta MT dan 590 ribu MT di 2021.

Selain PMC dan BSPC, anak perusahaan BCR lainnya, PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) telah memulai produksi batu bara pada Juli 2022. Memiliki salah satu area konsesi terbesar seluas 15 ribu hektar, Perseroan yakin IBPE pada kuartal depan dan seterusnya akan memberikan kontribusi signifikan.

IBPE ditargetkan memproduksi 500 ribu MT batu bara pada tahun 2022. Di samping itu, PT Arthaco Prima Energy (APE), juga ditargetkan untuk mulai produksi dalam tahun ini.

Adapun, total aset IATA mencapai US$150,052 juta, dengan liabilitas sebesar US$234,426 juta dan defisiensi modal US$84,374 juta.



Berita Populer


ASEANFLAG