Penguatan Harga CPO, Pacu Kinerja Astra Agro
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) berhasil menorehkan penguatan kinerja keuangan pada 2020.
Lonjakan kinerja tersebut diperkirakan berlanjut hingga tahun ini sejalan dengan solidnya harga jual minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), sehingga saham perkebunan grup Astra ini masih layak untuk dilirik.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Andreas Kenny mengatakan, realisasi laba inti Astra Agro tahun lalu melonjak 137,9% menjadi Rp 1,1 triliun atau melampaui estimasi BRI Danareksa Sekuritas. Lonjakan harga tersebut ditopang penguatan harga jual CPO mencapai 26,2% menjadi Rp8.500 per kilo gram tahun lalu, meski dunia dan Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
“Realisasi laba bersih tersebut setara dengan lebih tinggi hingga 11,8% dari target kami terhadap laba bersih tahun 2020. Hal ini mendorong kami untuk mempertahankan rekomendasi beli saham AALI dengan target harga direvisi naik menjadi Rp 17.500,” katanya dalam risetnya.
Dengan lonjakan keuntungan tersebut ditambah tren penguatan harga jual komoditas sawit, BRI Danareksa Sekuritas memilih untuk merevisi naik target laba bersih tahun ini dari Rp1,18 triliun menjadi Rp1,32 triliun.
Sedangkan proyeksi penjualan direvisi turun 6,5% dari Rp21,84 triliun menjadi Rp20,42 triliun.
Menurut Andreas, revisi naik target harga tersebut sejalan dengan peningkatan target harga jual CPO tahun ini dari semula rata-rata MYR 2.900 per ton menjadi MYR 3.200 per ton. Kondisi cuaca yang diharapkan belih baik yang membuat harga pembelian tandan buah segar (TBS) lebih rendah dan pajak efektif lebih rendah.
“Tahun lalu, perseroan membukukan peningkatan laba bersih inti dari Rp466 miliar menjadi Rp1,10 triliun,” paparnya.
Sementara itu, pendapatan perseroan naik dari Rp17,45 triliun menjadi Rp18,80 triliun. Realisasi laba bersih tersebut merefleksikan 83,55% dari target BRI Danareksa Sekuritas. Sedangkan raihan pendapatan tersebut merefleksikan 91,6% dari target Danareksa Sekuritas dan 102,1% dari estimasi konsensus analis.
BRI Danareksa Sekuritas menargetkan peningkatan laba bersih Astra Agro menjadi Rp1,32 trilliun tahun 2021, dibandingkan raihan tahun lalu Rp833,1 miliar. Begitu juga dengan pendapatan diharapkan meningkat tahun ini dari Rp18,80 triliun menjadi Rp20,42 triliun.