Penjualan ROTI Bertumbuh 15,10%


Jakarta - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) menorehkan pertumbuhan penjualan bersih pada semester I 2022 sekitar 15,10% menjadi Rp1,791 triliun dari Rp1,556 triliun periode serupa tahun lalu.

Menurut Direktur ROTI Arlina Sofia, berdasarkan pemetaan operasional wilayah barat dan timur meningkatkan penjualannya sekitar Rp798,2 miliar atau naik 19,3%. Sedangkan, wilayah tengah tetap menjadi kontributor terbesar dengan capaian Rp993,6 miliar atau naik 11,9%.

“Jika ditelaah lebih dalam lagi, pertumbuhan luar biasa penjualan dari wilayah barat dan timur merupakan hasil positif dari strategi perusahaan memperluas sebaran distribusi serta membangun pabrik baru di Batam, Gresik, Balikpapan, dan Banjarmasin beberapa tahun belakangan ini,” tutur Arlina melalui siaran pers pada Rabu (27/7).

Arlina mengatakan ROTI juga mampu mengelola biaya produksi, bahkan di saat dunia usaha diterpa tantangan kenaikan harga komoditas, dengan meraih laba kotor sebesar Rp920,1 miliar atau tumbuh 8,0% kendati biaya bahan baku dan kemasan melonjak sekitar 31,6%.

Peningkatan produktifitas operasional, kata dia, turut meningkatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik menjadi sebesar Rp137,3 miliar atau setara dengan pertumbuhan 12,7% yoy.

“Kami berkeyakinan industri roti khususnya segmen mass-produced masih sangat prospektif dikembangkan di Indonesia. Berbagai strategi yang kami terapkan untuk menghadapi berbagai tantangan usaha telah memberikan hasil positif dan diharapkan mampu terus memperkokoh posisi Sari Roti dalam Industri Makanan dan Minuman di Indonesia," tegasnya.

Pada semester I 2022, total aset ROTI tercatat mencapai Rp4 triliun, dengan liabilitas sebesar Rp1,581 triliun dan ekuitas Rp2,418 triliun.

Sedangkan, posisi kas dan setara kas akhir periode adalah sebesar Rp541,420 miliar.



Berita Populer


ASEANFLAG