Per Mei, Penjualan Itama Ranoraya Melonjak 366%


PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) mencatatkan pertumbuhan penjualan yang signifikan dalam lima bulan pertama tahun ini sekitar 366% yoy atau menjadi Rp331 miliar dibandingkan periode serupa tahun lalu hanya Rp71,02 miliar. 

"Kami optimistis target pertumbuhan di sepanjang tahun ini sekitar 80-100% dapat kembali diraih," kata Direktur Utama Itama, Heru Firdausi Syarif dalam keterangannya, Rabu (23/6).

Menurut Heru, produk in vitro berupa antigen test masih penyumbang terbesar penjualan perseroan, diikuti Abbott lainnya, seperti Reagen dan Mesin Plasma, yakni Terumo.

Pada semester I tahun ini, penjualan didominasi oleh segmen ritel dan mendorong pertumbuhan secara signifikan.

"Pada tahun ini, perseroan mulai memperkuat segmen ritel atau non pemerintah untuk semakin memperbesar pangsa pasar produk, dan diversifikasi segmen pelanggan yang lebih solid. Sebab, tahun sebelumnya porsi penjualan dari order pemerintah sangat besar dan masuknya di buku kuartal III dan IV," urainya.

Sejak kuartal IV 2020, perseroan sudah masuk ke pelanggan non APBN/APBD baik swasta maupun ritel, termasuk membuka kerja sama dengan layanan kesehatan sebagai kanal distribusi perseroan.

"Ini yang membuat lonjakan perolehan penjualan kami di semester I ini. Segmen swasta dan ritel relative merata secara kuartalan, berbeda dengan segmen pemerintah yang biasanya mulai terlihat pada kuartal III dan puncaknya di kuartal IV," tegasnya.

Pada awal pekan lalu, perseroan telah melakukan kerjasama melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan PT Kimia Farma Diagnostik yang merupakan anak usaha dari PT Kimia Farma Apotek yang memiliki jaringan 422 klinik dan 73 Laboratorium untuk penyediaan alat test Swab Antigent Test Panbio.

 

"Dengan kerjasama tersebut IRRA menargetkan tambahan penjualan 300.000 unit Panbio per bulannya," ujarnya.

 



Berita Populer


ASEANFLAG