PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mencatatkan kerugian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada periode yang berakhir September 2020 sebesar Rp60,169 miliar. Padahal, periode yang sama tahun lalu berhasil membukukan laba Rp7,170 miliar. 

Laporan keuangan yang dipublikasi Senin (18/1), pendapatan usaha juga tergerus 17,84% dari Rp4,024 miliar pada periode yang berakhir September 2019 menjadi Rp3,036 miliar pada kurun waktu serupa di 2020. 

Selain itu, perseroan juga harus menanggung rendahnya laba selisih kurs selama sembilan bulan pertama 2020 sebesar 87,49% dari Rp195,829 miliar menjadi hanya Rp23 489 miliar. Beban keuangan turut membengkak menjadi Rp71,566 miliar dari sebelumnya hanya Rp15 juta.

Kendati demikian, perseroan berhasil menekan laju beban usaha selama periode Januari-September 2020 sebesar 71,23% dari Rp27,303 miliar menjadi Rp10,720 miliar.

Adapun, posisi kas dan setara kas pada akhir periode tercatat sebesar Rp305 juta dari periode sebelumnya mencapai Rp866 juta. Total aset perseroan dibukukan sekitar Rp4,544 miliar per akhir September 2020.