PGN Mulai Bangun Infrastruktur Gas Bumi KIT Batang


Jakarta – Subholding Gas Pertamina, PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) mulai membangun infrastrukur gas bumi menuju Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasyar mengatakan pembangunan ini merupakan eksekusi konkret perseroan dalam menyediakan energi bersih bagi kawasan industri dan mendukung utilisasi pipa transmisi Cirebon–Semarang yang dibangun oleh pemerintah.

“Ini merupakan momentum yang sangat berarti bagi PGN dan stakeholders, di mana pengembangan infrastruktur gas bumi merupakan wujud nyata komitmen pemerintah pusat, daerah, BUMN dan swasta serta sinergi seluruh pemangku kepentingan, bergotong royong dalam memulai proses penyaluran energi bersih ramah lingkungan dan ketersediaan energi yang berkelanjutan bagi KITB," dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (16/11).

Menurut Achmad, sejalan dengan progres pembangunan pipa transmisi Cirebon–Semarang, terutama ruas Semarang Batang, pembangunan pipa distribusi perlu dilakukan untuk dapat menyalurkan gas menuju KIT Batang.

Konsep KIT Batang nanti terintegrasi dengan perumahan, layanan kesehatan, serta rantai pasokan antarpabrik. Dengan demikian, PGN berpeluang mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk bisa melayani perumahan, usaha menengah dan ritel.

“PGN siap berkolaborasi dengan berbagai pihak demi kehandalan infrastruktur maupun pasokan gas bumi di Jawa Tengah. Tidak hanya di Batang, masih banyak kawasan industri di Jateng yang potensial menggunakan gas bumi. Apalagi jika Jateng nanti telah dilalui oleh konektivitas Pipa Cisem dan Gresem, maka akan lebih sustain untuk menjangkau berbagai titik wilayah dan muaranya akan memberi dampak positif terhadap daya saing industri serta pertumbuhan ekonomi wilayah ini,” terangnya.

Adapun jaringan pipa distribusi ke KIT Batang yang akan dibangun berdiameter 8 inch sepanjang 7,3 kilometer.

Dengan tekanan 17 barg, kapasitas alir dari pipa ini sebesar 25 MMSCFD. KIT Batang berpotensi menyerap gas bumi maksimal 24,8 MMSCFD yang terdiri dari 14 tenant.

Saat jaringan pipa gas bumi berserta infrastruktur pendukung nantinya siap on stream pada 2023, gas bumi untuk KIT Batang akan bersumber dari PEPC Jambaran Tiung Biru (JTB).

Asisten Deputi Energi Minyak dan Gas Kementerian BUMN, Abdi Mustakim mengungkapkan seluruh negara sedang resesi dan terkena dampak pandemi, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi, sumbernya salah satunya investasi.

KIT merupakan PSN yang mengutamakan gas bumi sebagai energi yang memasok kawasan industri yang masuk dalam PSN. Pipa Gresik-Semarang siap untuk mengalirkan gas bumi dari JTB ke KITB termasuk pipa Cisem yang sedang pararel disiapkan oleh KESDM.

"Pengelasan pertama (first welding) menjadi tonggak pembangunan infrastruktur gas ke kawasan. KITB diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional," urainya.

Sementara itu mewakili Dirjen Migas Kementerian ESDM Agung Kuswardono menjelaskan pihaknya telah mengalokasikan kurang lebih Rp1 triliun untuk pipa transmisi dan pipa distribusi PGN akan melengkapi sampai ke pelanggan hilir.

"Menteri ESDM memberikan arahan untuk segera merencanakan integrasi infrastruktur dan pasokan untuk kehandalan dan ketersediaan energi dapat dirasakan masyarakat," ujarnya.

 



Berita Populer


ASEANFLAG