PLN dan ADB Tekan Emisi Karbon di Sektor Kelistrikan RI


Jakarta - PT PLN (Persero) mendapat dukungan dari  Asian Development Bank (ADB), dalam komitmennya mengurangi emisi karbon yang dihasilkan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara guna mendukung target pemerintah menuju Carbon Neutral 2060.

Lingkup kerja sama PLN dan ADB tersebut meliputi, studi kelayakan penuh yang mencakup aspek teknis dan finansial dari pengurangan pembangkit listrik tenaga batu bara, evaluasi struktur ETM, mencari program atau mekanisme lain yang sesuai dan merancang program bantuan teknis transisi yang adil. 

Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury menilai kerja sama dengan ADB menjadi amunisi tambahan PLN untuk bisa mempercepat target tersebut. 

"Kami sangat optimistis target dekarbonisasi bisa tercapai dengan adanya kerjasama yang baik antara PLN dan ADB. Ini merupakan langkah yang agresif dalam PLN mencapai net zero emission,” ucap Pahala melalui siaran pers, Rabu (3/11).

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menambahkan, Indonesia memiliki peran penting dalam mengelola perubahan iklim. Sebab, dalam skenario business as usual (BAU) atau tidak melakukan apa-apa, emisi Indonesia akan meningkat di atas 4 miliar ton CO2 per tahun pada 2060, dengan sektor penyumbang adalah transportasi dan kelistrikan. 

"Pada 2060, emisi sektor listrik bisa mencapai 0,92 miliar ton CO2 per tahun, dan emisi sektor transportasi bisa mencapai 0,86 miliar ton CO2 per tahun," kata Zulkifli. 

Indonesia telah berkomitmen dalam menekan emisi karbon, dengan menetapkan target netralitas karbon pada 2060 dan mewujudkan komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) pada 2030. 

"Misi kami adalah menyediakan listrik yang terjangkau, aman dan bersih. Kami berkomitmen untuk dekarbonisasi," tegasnya.



Berita Populer


ASEANFLAG