SLJ Global Berencana Private Placement dan Divestasi Usaha


Jakarta - PT SLJ Global Tbk (SULI) berencana melakukan penambahan modal tanpa HMETD atau private placement sebanyak 90 juta saham yang mewakili 2,21% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan yang disampaikan kepada BEI pada Kamis (11/8), RUPS LB untuk menyetujui rencana tersebut akan berlangsung pada 16 September 2022.

PT Kalimantan Powerindo (KPP) berencana mengambil bagian atas saham-saham baru yang akan diterbitkan dalam rangka private placement.

Berdasarkan surat perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) pada 29 Juli 2022, PT KP Baru (KP Baru) telah menyatakan keinginannya melakukan konversi piutang PT KP Baru di SULI senilai Rp270 miliar dengan jumlah saham sebanyak 90 juta saham.

Jika rencana private placement tersebut disetujui oleh pemegang saham, maka modal disetor dan ditempatkan akan bertambah sebesar Rp270 miliar atau setara dengan US$18,816 juta, maka ekuitas SULI yang semula negatif US$14,615 juta menjadi positif US$10,965 juta dan liabilitas juga menjadi positif US$55,586 juta dari negatif US$107,440 juta.

Selain itu, laba bersih komprehensif akan tercatat sebear US$6,767 juta.

SULI juga berencana menjual seluruh sebanyak 225,292 juta saham, yang mewakili 99,99% kepemilikan saham di PT Kalimantan Powerindo (KP) kepada PT Sendawar Adhi Karya (SAK), PT Kapuas Alam Semesta (KAS), dan PT Citicon Adihugraha (Citicon).

Alasan divestasi saham KP adalah SULI ingin fokus pada unit usaha yang berkelanjutan saat ini, yakni industri pengolahan kayu lapis dan pengelolaan hutan kayu.

Selain itu, pabrik medium density fiberwood (MDF) milik KP sudah berhenti sejak 2011 akibat kesulitan bahan baku dan perusahaan belum memiliki dana yang cukup untuk menjalankan kembali unit MDF, penggunaan listrik dua unit PLTU milik KP membutuhkan biaya besar, serta adanya utang KP kepada Bank Mandiri.

SAK merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengusahaan hutan akasia, yang berlokasi di Samarinda, Kalimantan Timur.

Sedangkan KAS adalah perusahaan di Pekanbaru yang bergerak di lini usaha kontraktor landclearing produk kayu, serta Citicon merupakan grup usaha yang fokus pada konstruksi infrastruktur dan pengembangan properti.

Berdasarkan laporan keuangan SULI per 31 Desember 2022, SULI mempunyai modal kerja bersih negatif sebesar US$74,368 juta dan ekuitas negatif sebesar US$14,525 juta.



Berita Populer


ASEANFLAG