Strategi Multi-Pathway, Kunci Keberhasilan di Era Elektrifikasi Industri Otomotif


Foto 1 (1)
 

Jakarta - Indonesia menyongsong era elektrifikasi industri otomotif nasional dan menjadi tantangan untuk membuktikan produk otomotif berteknologi tinggi buatan sumber daya manusia (SDM) dalam negeri, dapat berkompetisi mempertahankan performa positif dan keluar sebagai pemenang.

“Transisi kendaraan elektrifikasi yang tidak tertata akan melemahkan posisi Indonesia sebagai basis global industri otomotif. Kehadiran beragam teknologi kendaraan elektrifikasi rendah emisi yang lengkap, melalui pendekatan strategi multi-pathway menjadi kunci keberhasilan Indonesia lebih cepat berkembang dan mengejar posisi sebagai pemain utama produsen serta eksportir kendaraan elektrifikasi di kancah internasional," kata Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Bob Azam pada acara seminar nasional Strategi Transisi Pengembangan xEV Menuju NZE dan Manajemen Unit in Operation (UIO) di Indonesia, Kamis (1/12).

Menurut dia, roadmap industri otomotif nasional harus disusun dengan memperhitungkan ketersediaan energi, khususnya sumber daya alam (SDA) tidak terbarukan.

"Dukungan Pemerintah di sektor transportasi melalui manajemen UIO (Unit in Operations), juga menjadi elemen penting untuk mempertahankan posisi dan kontribusi positif industri otomotif nasional selama lebih dari 5 dekade,” paparnya.

Pemerintah Indonesia telah memperkuat komitmennya meningkatkan target penurunan emisi karbon hingga 31,89% dengan upaya sendiri (unconditional), dan sebesar 43,20% melalui dukungan dari internasional (conditional) untuk mencapai nol emisi karbon (net zero emission/NZE) pada 2060.

Pada sektor otomotif, berbagai kebijakan terkini terkait elektrifikasi kendaraan tengah digalakkan, baik dengan dukungan fiskal maupun non-fiskal guna memperbesar populasi beragam kendaraan elektrifikasi. Transisi industri otomotif, termasuk rantai pasoknya merupakan strategi yang harus diimplementasikan untuk menjaga posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor otomotif, selain soal bagaimana mengelola kendaraan atau unit kendaraan yang sudah ada selama ini (managing unit in operation/UIO).

Seminar series ke-4 ini diharapkan memberikan peningkatan pengetahuan civitas akademika, mahasiswa serta masyarakat bahwa kontribusi teknologi elektrifikasi dengan pendekatan multi-pathway sesuai kebutuhan konsumen yang beragam dan strategi manajemen UIO yang ada, berperan penting dalam mereduksi emisi untuk mencapai NZE.

Dalam seminar nasional ini, hadir Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Pengembangan Industri dan Kawasan Gusti Putu Surya Wirawan, Rektor ITB Reini Wirahadikusumah, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono, civitas akademika.



Berita Populer


ASEANFLAG