Manfaat Sinergi Semen Indonesia Dengan Taiheiyo


PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mendapat dukungan positif dari sinergi anak usahanya dengan Taiheiyo Cement Corp.

Sementara itu, pemulihan ekonomi dan peningkatan anggaran infrastruktur berpotensi menaikkan volume penjualan semen dan kinerja keuangan perseroan tahun ini.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Yosua Zisokhi mengatakan, Taiheiyo Cement berkomitmen membeli produk semen dan klinker minimal satu juta ton per tahun atau setara dengan 8,1% dari volume penjualan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) atau SBI, anak usaha Semen Indonesia.

Semen Indonesia sebelumnya mengumumkan rencana pelepasan minimal 15% saham SBI kepada Taiheiyo Cement. Aksi itu akan dilakukan dengan penerbitan saham baru pada akhir semester I tahun ini. Dengan divestasi tersebut, perseroan berpotensi meraup dana sebesar US$220 juta.

Taiheiyo Cement juga berpengalaman di bisnis semen. Perusahaan itu mengelola 17 pabrik yang tersebar di Jepang, Tiongkok, Amerika Serikat, Vietnam, dan Filipina.

“Sinergi ini bakal menguntungkan Semen Indonesia, terutama untuk pengembangan bisnis semen di luar negeri,” kata Yosua dalam risetnya.

Semen Indonesia akan bekerjasama dengan Taiheiyo Cement untuk mengembangkan pabrik klinker di Tuban, Jawa Timur. Kerja sama berupa pembangunan silo baru dan dermaga.

Selain itu, Taiheiyo Cement berkomitmen untuk memasarkan produk semen dan klinker Semen Indonesia minimal satu juta ton per tahun atau setara dengan 2,3% dari kapasitas produksi Semen Indonesia tahun 2019.

“Sebanyak 500 ribu ton per tahun dari pembelian klinker tersebut akan dialokasikan untuk ekspor ke anak perusahaan Taiheiyo Cement di Amerika Serikat,” papar Yosua.

Di sisi lain, peningkatan volume penjualan perseroan juga akan didukung oleh kenaikan anggaran infrastruktur pada APBN 2021 yang mencapai 47,3%.

“Permintaan semen dari sektor infrastruktur cenderung lebih banyak didatangkan dari Semen Indonesia. Peningkatan juga didukung oleh konsumsi semen nasional yang tahun ini diperkirakan tumbuh sekitar 6%,” ujar Yosua.

Sebab itu, Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham SMGR dengan target harga Rp 13.050. Target harga tersebut merefleksikan perkiraan EV/EBITDA sebesar 10,5 kali pada 2021. Target harga tersebut juga merefleksikan perkiraan peningkatan volume penjualan sektiar 6,9% atau 43,5 juta ton tahun ini, meski harga jual diperkirakan mendatar.

Target harga tersebut juga mempertimbangkan proyeksi kenaikan laba bersih perseroan menjadi Rp2,81 triliun tahun ini dibandingkan perkiraan tahun lalu Rp2,26 triliun.

Pendapatan perseroan juga diperkirakan meningkat menjadi Rp38,76 triliun pada 2021 dibandingkan perkiraan tahun 2020 senilai Rp36,45 triliun.



Berita Populer


ASEANFLAG