PT Bank Mandiri (Persero) berencana menerbitkan green bond sebesar US$300 juta pada tahun ini.

“Saat ini, kita masih ada sisa MTN global sekitar US$750 juta dari US$2 miliar. Dari US$750 juta ini akan dimanfaatkan pada 2021 diantaranya yang sudah ada dalam rencana Bank Mandiri adalah untuk penerbitan terkait dengan green bond sekitar US$300 juta di 2021,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam paparan kinerja keuangan 2020 secara daring, Kamis (28/1).

Selain itu, Bank Mandiri juga masih memiliki ruang untuk menerbitkan obligasi berkelanjutan mencapai Rp19 triliun. Adapun, batas waktu penerbitan PUB (Penawaran Umum Berkelanjutan) tersebut adalah Mei 2022.

“Penerbitan obligasi dalam denominasi rupiah masih kita kaji pelaksanaan untuk timing eksekusi penerbitan yang betul-betul tepat, dengan mempertimbangkan likuiditas rupiah saat ini dan likuditas pasar yang sangat ample,” tambahnya.

Saat ini, kata Darmawan,  Bank Mandiri memiliki rencana untuk penambahan modal bagi entitas perseroan dengan tujuan ekspansi bisnis. Namun, rencana yang bersifat anorganik seperti akuisisi atau membeli saham di perusahaan target masih dalam kajian.

“Memang, kita memiliki kajian untuk akses capital tetapi dengan kondisi saat ini kami akan lebih fokus konsolidasi ke dalam dan mendukung program PEN,” tegasnya. 

Oleh sebab itu, ia menegaskan aksi korporasi dalam bentuk akuisisi masih belum menjadi prioritas Bank Mandiri.