Laba Bersih BCA Turun 5% YoY Menjadi Rp27,131 Triliun


PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan penurunan laba bersih sepanjang 2020 sekitar 5% yoy menjadi Rp27,131 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp28,565 triliun. 

“Penurunan ini disebabkan adanya biaya pencadangan yang tinggi untuk mengantisipasi 152% yoy menjadi Rp11,6 triliu,” kata Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja keuangan 2020, Senin (8/2).

Ia menambahkan, BCA mampu mempertahankan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih di 2020, yakni naik 7,3% yoy menjadi Rp54,5 triliun. Di sisi lain, pendapatan non-bunga menurun tipis 0,5% yoy menjadi Rp20,2 triliun. 

Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp74,8 triliun, atau meningkat hingga 5,1% yoy. Beban operasional berhasil ditekan sekitar 3,1% yoy menjadi sebesar Rp29,3 triliun karena terhambatnya sebagian kegiatan operasional di saat pandemi. 

“Oleh karena itu, PPOP meningkat hingga 11,2% yoy menjadi Rp45,4 triliun pada tahun 2020, sehingga dapat menjadi penyangga yang memadai untuk mengantisipasi kebutuhan biaya pencadangan,” tambahnya.

Adapun, total penyaluran kredit selama 2020 turun 2,1% yoy menjadi Rp575,6 triliun. Namun, dana pihak ketiga meningkat sekitar 19,3% yoy menjadi Rp840,8 triliun pda 2020.

“Dengan demikian, total aset BCA mampu menembus seribu triliun rupiah untuk pertama kalinya, yakni mencapai Rp1.075,6 triliun atau naik 17,0% yoy,” ucap dia.

Ia menilai, meskipun terdapat berbagai tantangan di tahun lalu, rasio keuangan BCA tetap berada di posisi yang kokoh dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat sebesar 25,8%, lebih tinggi dari ketetapan regulator, dan loan to deposit ratio (LDR) tetap terjaga pada tingkat yang sehat, yakni sebesar 65,8%.

Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terjaga pada tingkat yang bisa ditoleransi sebesar 1,8%, dibandingkan 2019 yang sebesar 1,3%, didukung oleh relaksasi kebijakan restrukturisasi. 

Rasio pengembalian terhadap aset (return on asset/ROA) tercatat sebesar 3,3%, dan rasio pengembalian terhadap ekuitas (return on equity/ROE) sebesar 16,5% pada 2020.    

 



Berita Populer


ASEANFLAG