BI: Struktur Utang Luar Negeri Indonesia Tetap Sehat


ilustrasi-BI-2-140722-1-andri
 

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir November 2020 tercatat sebesar US$416,6 miliar terdiri dari ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) sebesar US$ 206,5 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$ 210,1 miliar.

Direktur Eksekutif Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

“Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir November 2020 sebesar 39,1%, relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 38,8%," kata Erwin di Jakarta, Jumat (15/1).

Sementara itu, struktur ULN Indonesia yang tetap sehat tercermin dari besarnya pangsa ULN berjangka panjang yang mencapai 89,3% dari total ULN.

"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," paparnya.

Saat ini, ULN Pemerintah tumbuh meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Posisi ULN Pemerintah pada akhir November 2020 tumbuh 2,5% (yoy) menjadi sebesar US$203,7 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Oktober 2020 sebesar 0,3% (yoy).

Perkembangan ini dipengaruhi oleh kepercayaan investor yang terjaga sehingga mendorong aliran masuk modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN), serta penarikan sebagian komitmen pinjaman luar negeri untuk mendukung penanganan pandemi COVID-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).



Berita Populer


ASEANFLAG