Peningkatan Harga Migas Topang Kinerja Energi Mega
Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) hingga kuartal I-2022 membukukan laba bersih mencapai US$10,28 juta atau melonjak 67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$6,15 juta.
Pertumbuhan laba bersih ini ditopang tingginya penjualan sekitar 40% menjadi US$112,57 juta dari US$80,22 juta.
Penghasilan operasional juga meningkat 27% dari US$31,82 juta menjadi US$40,31 juta.
“Capaian pertumbuhan ini ditopang kenaikan produksi gas dari blok Kangean dan Bentu. Selanjutnya, produksi minyak juga meningkat dari blok Malacca Strait,” kata Direktur Utama ENRG Syailendra S Bakrie melalui keterangan resmi, Kamis (2/6).
Dijelaskan, produksi gas naik 23% menjadi 212 juta kaki kubik per hari pada kuartal I tahun ini dari 172 juta kaki kubik per hari, produksi minyak hanya naik 1,4% menjadi 4.714 barel per hari dari 4.650 barel per hari.
Adapun, harga jual rata-rata gas dan minyak masing-masing bertumbuh 23% menjadi US$6,59 per kaki kubik per hari dari US$5,34 per kaki kubik per hari, serta 144% menjadi US$103,65 per barel dari US$42,56 per barel.
“Kami akan terus mengembangkan bisnis baik dari portofolio aset-aset yang ada maupun melalui akuisisi aset baru di masa mendatang, serta akan aktif melanjutkan kegiatan eksplorasi untuk meningkatkan cadangan migas perseroan,” tegasnya.
Hingga kuartal I 2022 total aset ENRG mencapai US$1,21 miliar dengan liabilitas sebesar US$757,28 juta dan ekuitas US$459,09 juta.