RNI Optimalisasi Aset Lahan Tebu


PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero tengah mengupayahkan optimalisasi aset lahan-lahan kebun tebu. Salah satunya terdapat di Pabrik Gula (PG) Madukismo RNI Group yang berlokasi di Bantul, Yogyakarta. 

Kepala Bidang Pengembangan Tanaman Perkebunan Lainnya Kemenko Perekonomian, Darto Wahab mengatakan, produksi gula nasional dari dalam negeri berbasis tebu pada tahun ini sebanyak 2,1 juta ton. Oleh sebab itu, diperlukan upaya - upaya pembenahan sektor gula secara berkelanjutan yang melibatkan para petani tebu. 

“Saat ini, perkebunan di Indonesia terbatas sehingga diperlukan perluasan lahan kebun tebu,” kata Darto melalui siaran pers, Senin (14/6).

Ia memaparkan, pada periode 2016 - 2020 sejalan dengan pertumbuhan areal, produksi gula cenderung menurun dengan rata - rata 0,79%/tahun. Diharapkan, BUMN yang beroperasi dibidang sektor gula, perkebunan dan sektor terkait lainnya untuk bersama - sama melakukan pembenahan industri gula nasional dengan merangkul stakeholders.

Direktur Manajemen Aset PT RNI, Endang Suraningsih menambahkan, Pabrik Gula Madukismo kepemilikan saham Sri Sultan Hamengku Buwono X 65% dan saham RNI 35% ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi gula.

“Saat ini sedang diupayakan optimalisasi aset lahan kolaborasi dengan petani tebu lokal maupun Sinergi BUMN sektor terkait, melalui pola - pola kerja sana yang saling mendukung antara Pemerintah, industri gula, petani maupun penggarap kawasan hutan,” urai Endang.

RNI juga sedang mengupayakan perluasan lahan perkebunan tebu bekerja sama dengan BUMN lainnya sektor terkait di beberapa wilayah-wilayah kerjanya seluas 20.000 hektar yang dalam tahap survey kesesuaian menjadi perkebunan tebu.

Direktur Utama PT RNI Arief Prasetyo Adi bersama Dirut PTPN III dan Dirut Perhutani menargetkan menanam tambahan tebu sebanyak 80 ribu hektar secara nasional sampai dengan akhir 2024.



Berita Populer


ASEANFLAG