Semester I, Harga Jual CPO Sampoerna Agro Tumbuh 19%


PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mencatatkan pertumbuhan harga jual rata-rata CPO sepanjang periode Januari-Juni 2021 sekitar 19% atau mencapai Rp10.000 per kg dari Rp8.409 per kg periode serupa tahun lalu.

“Secara berturut-turut dalam lima bulan, perseroan berhasil meningkatkan harga jual rata-rata minyak sawitnya (CPO), yakni dari sekitar Rp9.500 per kg pada Januari 2021 menjadi Rp10.800 pada Juni 2021,” kata CEO SGRO Budi Halim dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (30/7).

Adapun, harga jual rata-rata inti sawit (PK) pada periode yang berakhir Juni 2021 sebesar Rp6.700 per kg atau lebih tinggi 47% dari periode serupa tahun lalu Rp4.521 per kg.

Volume penjualan CPO dan PK meningkat secara signifikan, masing-masing sebesar 38% dan 31% pada periode yang berakhir Juni tahun ini. Kedua produk tersebut memberikan kontribusi 95% terhadap penjualan konsolidasian perseroan yang mencapai Rp2,666 triliun atau 66% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu Rp1,602 triliun.

Total produksi tandan buah segar (TBS) yang termasuk pembelian dari pihak eksternal pada semester I 2021 mencapai 969.131 ton, meningkat 36% dibandingkan periode serupa tahun lalu 713.161 ton.

Lonjakan tersebut terutama ditunjang oleh kebun di wilayah Sumatera Selatan yang tercatat sebesar 611.700 ton atau melonjak 55%, dan produksi kebun di wilayah Kalimantan naik 12% hingga mencapai 357.431 ton.

“Pada saat ini, kami semakin optimis bahwa kinerja SGRO hingga semester kedua tahun 2021 akan tetap baik," tambahnya.

Pertama, SGRO memiliki pandangan yang kuat bahwa harga minyak sawit akan bertahan pada level yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu karena situasi persediaan global minyak sawit belum pulih sejak awal tahun. Kemudian, pertumbuhan volume produksi yang telah diantisipasikan tahun ini akan terus menunjang kinerja, selaras dengan pemulihan produksi seiring cuaca yang bersahabat dalam beberapa kurun waktu ini, serta profil tanaman yang masih menuju puncak produktivitasnya.

"Selain itu, produsen sawit Indonesia kini juga lebih kompetitif sejak adanya penurunan tarif pungutan ekspor terhadap produk sawit oleh pemerintah pada akhir Juni. Harga perdagangan minyak sawit di pasar domestik telah menguat lebih dari 30% dalam enam minggu terakhir," tegasnya.

 



Berita Populer


ASEANFLAG