PT Kereta Api Indonesia (Persero) berhasil menekan laju rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I 2021 sekitar 65,90% menjadi Rp454,47 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp1,33 triliun.

Laporan keuangan yang dirilis Senin (2/8), kemampuan KAI menekan kerugian ditopang penurunan beban pokok pendapatan sekitar 7,85% atau dari Rp7,02 triliun menjadi Rp6,47 triliun.

Penghasilan keuangan KAI juga meningkat lebih dari tiga kali lipat atau menjadi Rp134,09 miliar dari sebelumnya hanya Rp48,46 miliar.

Selain itu, KAI meraih laba selisih kurs sebesar Rp20,53 miliar dari sebelumnya tercatat merugi kurs sekitar Rp1,70 miliar.

Adapun pendapatan stagnan di level Rp7,46 triliun di sepanjang semester I 2021.

Sementara itu hingga semester I-2021 total aset perseroan ercatat mencapai Rp54,05 triliun dengan posisi kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp4,20 triliun.