Harga CPO Sampoerna Agro Meningkat 25%


Jakarta - PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mencatat peningkatan harga jual rata-rata minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) periode Januari-September 2021 sebesar 25% atau mencapai Rp10.290 per kg.

Harga jual rata-rata inti sawit (PK) yang merupakan produk penyumbang penjualan terbesar kedua dalam periode tersebut membukukan nilai yang lebih tinggi. Harga jual rata-rata PK sebesar Rp6.521 per kg, atau 49% per akhir September tahun ini.

"Kami akan terus mengupayakan optimalisasi produksi. Melihat prospek harga yang masih menunjukan tren menguat, kami optimis harga CPO pada triwulan IVnanti masih berada di level yang lebih tinggi jika dibandingkan secara triwulanan dan tahunan,” kata CEO SGRO Budi Setiawan Halim dalam keterangannya, Kamis (28/10).

Volume penjualan CPO dan PK juga meningkat cukup signifikan, masing-masing sebesar 39% dan 38% di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini.

Kedua produk tersebut menyumbang 95% terhadap penjualan konsolidasi SGRO yang mencapai Rp3,9 triliun atau 73% lebih tinggi dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Hingga akhir September, penjualan kecambah unggul DxP Sriwijaya membukukan peningkatan dibandingkan tahun lalu atau melesat 87% mencapai Rp107 miliar, terutama ditunjang volume penjualan yang melonjak hingga 77% menjadi 12,7 juta butir kecambah.

"Akan tetapi, pada tahun ini masih terjadi anomali produksi pada kuartal III tahun ini. Total produksi tandan buah segar (TBS) termasuk kontribusi eksternal, berjumlah sebesar 440.670 ton dalam kurun waktu tiga bulan tersebut, menurun 7%," tambahnya.

Namun, jika dibandingkan tahun sebelumnya, total produksi TBS dan pembelian TBS dari pihak ketiga di sepanjang periode yang berakhir September tahun ini mencapai 1.409.800 ton, meningkat 38% dibandingkan periode serupa tahun lalu.

"Lonjakan tersebut terutama ditunjang oleh wilayah Sumatera yang melonjak sebesar 56% hingga mencapai 904.033 ton. Sedangkan wilayah Kalimantan berhasil membukukan peningkatan produksi TBS menjadi sebesar 505.768 ton, atau meningkat 14%," tegasnya.

 



Berita Populer


ASEANFLAG