Neraca Pembayaran Defisit US$0,8 Miliar di Kuartal IV 2021


Jakarta - Bank Indonesia mengumumkan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2021 defisit rendah sebesar US$0,8 miliar ditopang surplus transaksi berjalan yang berlanjut, di tengah transaksi modal dan finansial yang mencatat defisit.

"Dengan perkembangan ini, NPI secara keseluruhan tahun 2021 mencatat surplus yang cukup tinggi mencapai US$13,5 miliar," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam publikasi resmi di Jakarta, Jumat (18/2).

Menurut Erwin, surplus NPI tersebut lebih tinggi dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$2,6 miliar.

Perkembangan ini ditopang surplus transaksi berjalan serta surplus transaksi modal dan finansial.

Transaksi berjalan pada 2021 membukukan surplus sebesar US$3,3 miliar (0,3% dari PDB), setelah mencatat defisit pada 2020 sebesar 4,4 miliar dolar AS (0,4% dari PDB).

"Surplus tersebut terutama ditopang oleh pesatnya kinerja ekspor sejalan dengan meningkatnya permintaan dari negara mitra dagang dan tingginya harga komoditas global, di tengah impor yang juga meningkat seiring perbaikan ekonomi domestik," terangnya.

Selain itu, transaksi modal dan finansial pada 2021 juga membukukan surplus US$11,7 miliar, lebih tinggi dari capaian pada tahun sebelumnya sebesar US$7,9 miliar terutama ditopang oleh investasi langsung dan investasi portofolio.

"Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta melanjutkan koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," ujarnya.



Berita Populer


ASEANFLAG