Triwulan I, Laba Bersih BCA Tumbuh 14,6%
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat kenaikan laba bersih pada triwulan I 2022 sebesar 14,6% menjadi sebesar Rp8,1 triliun dari periode serupa tahun lalu Rp7,039 triliun.
"Peningkatan laba bersih di triwulan I 2022 didukung oleh pertumbuhan bisnis, antara lain peningkatan aktivitas kredit, transaksi, dan CASA," tutur Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja melalui siaran pers, Jumat (22/4).
Seiring dengan pemulihan perekonomian nasional, total kredit naik 8,6% mencapai Rp637,1 triliun. Pertumbuhan kredit terjadi di semua segmen, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi.
Dana giro dan tabungan (CASA) terus tumbuh sebesar 21,7% menjadi Rp798,2 triliun dan berkontribusi hingga 80% dari total dana pihak ketiga yang tercatat mencapai Rp997,8 triliun atau tumbuh 17,5%.
Kredit korporasi naik 9,2% mencapai Rp286,9 triliun di Maret 2022, menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA. Seiring dengan aktivitas bisnis yang membaik, kredit komersial dan UKM naik 8,2% menjadi Rp188,8 triliun.
Sementara, pertumbuhan kredit tertinggi dicatatkan oleh segmen KPR, yakni tumbuh 9,8% menjadi Rp98,2 triliun. KKB mencetak rebound dengan naik 3,6% menjadi Rp41,6 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit tumbuh 4,9% menjadi Rp12,0 triliun. Total portofolio kredit konsumer naik 7,6% menjadi Rp154,8 triliun.
"Pengajuan aplikasi kredit konsumer baru dari BCA Expoversary 2022 diharapkan akan berkontribusi positif bagi penyaluran kredit baru yang lebih tinggi di triwulan II tahun ini," tambahnya.
BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) selama tiga bulan pertama tahun ini, yakni naik 2,5% menjadi Rp14,5 triliun. Pendapatan selain bunga tumbuh 19,5% menjadi Rp5,9 triliun ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 15,8% YoY.
Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp20,4 triliun atau naik 6,9%. Seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi tercatat menurun 13,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Rasio loan at risk (LAR) turun ke 13,8% di triwulan I 2022 dibandingkan 19,4% di tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan) terjaga sebesar 2,3%, didukung kebijakan relaksasi restrukturisasi.
Menguatnya total dana pihak ketiga mendongkrak pertumbuhan total aset BCA sekitar 15,5% menjadi Rp1.259,4 triliun di akhir Maret 2022.